• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Selasa, 25 Desember 2012

TUTUPLAH BOTOL DENGAN RAPAT

Posted by mastong On 09.04

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Memahami intention dari sebuah kalimat menjadi penting dalam berbahasa. Pemahaman Syntax, Semantic dan Pragmatic beserta seluruh nuansanya diharapkan dapat dikuasai dalam ADVANCE LINGUISTIC secara meyeluruh.

Sore itu, di padepokan dekat parkiran, Errik Maulana sedang sibuk mengutak- utik HP nya. Terlihat dia sibuk mengirimkan sms dan menelepon teman-temannya yang tidak membalas sms nya. Di sebelahnya Rouf Ar-rohim masih saja sentrap-sentrup dengan ingus yang sesekali bergelantungan. Matanya agak kemerah-merahan. Sesekali batuknya muncul. (mungkin biar terkesan sakitnya parah). 

Rouf : kang, ini aku minum obat dulu ya
Errik : jangan!
Rouf : kenapa?
Errik : apa kamu tidak melihat apa yang aku lakukan sedari tadi?
Rouf : erm,.. emangnya apa yang kamu lakukan? (mulai terlihat bingung)
Errik : aku sms dan menelepon semua teman-teman sekelas kita. tunggulah sampai semua berkumpul.
Rouf : maksudnya? (semakin tidak mengerti dan merasa ada yang salah dengan temannya itu)

Tidak berapa lama muncullah teman-teman S2 dengan tergopoh-gopoh. Riuh rendah suaranya. Mereka menanyakan kenapa Errik Maulana mengabarkan sesuatu yang sangat mendesak sehingga mereka harus berkumpul dengan segera!

Errik : nah uf...teman-teman sudah berkumpul. sekarang minumlah obatmu.
Teman-teman : APA MAKSUDMU??? MENGUMPULKAN SEMUA ORANG HANYA UNTUK MELIHAT ROUF MINUM OBAT???

(sambil menutup botol obat yang barusan diminum Rouf)
Errik : tenang dulu teman-teman....aku hanya mengikuti prosedur yang tertera dibotol ini, TUTUPLAH BOTOL DENGAN RAPAT...

DO YOU LIKE MIE?

Posted by mastong On 09.01

Ada banyak cara berkomunikasi salah satunya dengan bahasa. Penguasaan bahasa yang baik sangat membantu mendapatkan tujuan berkomunikasi. Tujuan berkomunikasi ini seharusnya menjadi salah satu topik dalam ADVANCE LINGUISTICS.

Menguasai bahasa dengan baik tentu tidaklah semudah membalik telapak tangan. Demi memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang Bilingualism, Language Acquisition, Accent, Dialect, Semantic dan Pragmatic maka Errik Maulana mengajak Dinda OgahCrewet untuk mentraktirnya di sebuah rumah makan Cina (inilah motif sebenarnya dengan balutan akademis hanya untuk sepiring makanan gratis)

Sore itu, di rumah makan Cina tersebut tanpa disangka-sangka ada seorang siswi Errik Maulana yang lagi on the job training dan menjadi pelayan di situ. Siswi yang bernama Bunga (bukan nama sebenarnya, karena tidak mungkin saya ceritakan kalo nama aslinya Marissa, tentu dia sangat malu jika membaca kisah ini) Siswi ini cantik luar biasa. Rambutnya panjang hitam mengkilat dan tidak merah berkarat. Bodinya adalah suatu anugrah terindah yang tak pernah kumiliki. Intinya, kalo orang memandang hanya akan menelan ludah. (speechless, untuk menggambarkan dengan kata-kata...harus dengan tindakan dan perbuatan... :-) )

Bunga yang nama aslinya tidak pernah saya sebutkan bernama Marissa menyadari bahwa tamunya sekarang adalah guru bahasa inggris nya. Untuk mengesankan guru nya (padahal sudah terkesan dari dulu banget...) dia mencoba menggunakan bahasa inggris.

Bunga : good evening sir, can i help you?
Errik   : yeah, what's the special here?
Bunga : erm...the most delicious is mie?
Errik   : pardon? (mulai meragukan pendengarannya)
Bunga : erm,.. do you like mie? (ragu-ragu dengan penawarannya, dan dia teruskan untuk meyakinkan) i'll give you special price!
Errik   : are you sure? (mulai liur menetes dari mulutnya)
Bunga : yes, I am! ok, i'll ask you once more for make sure. Do you like mie? (semakin pede dan yakin karena melihat gurunya begitu bernafsu untuk melahap apa yang ditawarkannya)
Errik   : YES, I DO!!! (semakin deras liur keluar dari mulutnya)
bunga sangat gembira karena menu yang dia tawarkan langsung dipesan oleh gurunya. Bunga semakin menjadi-jadi dengan meyakinkan gurunya dengan kata-kata terkhirnya.
Bunga : (sambil tersenyum) still hot lo...!!
Errik   : !@#$%^&*?? ARGHHHHHH!!!!!!!

TOMBOL ENTER

Posted by mastong On 08.57

Pendidikan sekarang ini memang tidak jauh dengan tekhnologi. semua hal sekarang hampir semua terkait dengan tekhnologi. bahkan hampir semua mata kuliah di Post graduate program yang cenderung beraliran diskusi hampir selalu melibatkan presentasi dengan menggunakan laptop.

Banyaknya presentasi secara tidak langsung memacu presenter-presenter untuk menampilkan prsentasi semenarik mungkin. Dengan template, background dan animasi yang beraneka ragam. Dari yang minimalis hingga yang teroris ( yang bikin mata menyipit, dahi berkernyit dan otak terjangkit )

Sore itu, di Kedai IT - sebuah warung makanan yang menu utamanya Wi-Fi dengan fasilitas tambahan ayam goreng yang tidak pernah ada, ayam bakar yang selalu habis, ayam penyet yang selalu kosong dengan minuman-minuman seperti jus alpukat, seperti jeruk hangat, seperti kopi, dan juga seperti teh hangat- ada 4 orang yang mengaku sebagai mahasiswa Pasca Sarjana berjuluk Pandi Rais WaeMoh. MuhlisRouf Ar-rohim dan Errik Maulana sedang mengerjakan diskusi dengan mendokumentasikan ke dalam Power Point.

Diskusi sore itu begitu cetar membahana bgaikan kilat menyambar, petir menggelegar dan angin bertiup sangat kencang ( itulah tanda2 mau turun hujan... )
Begitu melelahkannya diskusi tersebut dengan level serius tingkat dewa. Errik maulana yang tidak bisa mengikuti diskusi dengan baik karena memang "tidak mampu" dan karena capek ( sebuah penjelasan yang seolah-olah benar karena hanya untuk mengaburkan pernyataan yang pertama ) mencoba menutup diskusi kali itu, tentunya seperti biasa dengan menjadi sebuah epilog dari rangkaian diskusi...

Errik   : kalian tahu tidak tombol mana dalam key board ini yang merupakan tombol untuk mengeksekusi perintah?
Muklis : tentu saja tombol "Enter"
Pandi  : masak gitu aja tidak tahu
Rouf   : pertanyaan macam apa itu?

dengan penuh keyakinan errik maulana melajutkan dialog itu,

Errik   : tahu tidak kenapa tombol itu bertuliskan tombol "Enter"?
Muklis : karena artinya "masuk" berarti masuk ke perintah yang diminta
Pandi  : itu sudah dari "sono" nya
Rouf   : ini semua sudah menjadi "bahasa internasional", gak mungkin pake bahasa jawa
Errik   : tombol itu bertuliskan "Enter" karena..... kita gak akan pulang-pulang dari warung ini jika tulisannya "Entar"

PERTANYAAN KUBUR

Posted by mastong On 08.52

Hari-hari ini ada fenomena bahwa ada anak-anak gadis yang berusia 13 tahun (masih SMP) menggunakan bahasa alay yang dikenal luas di FACEBOOK. Pada suatu ketika anak gadis ini pada akhirnya meninggal.
Ketika sudah di alam kubur, gadis itu didatangi oleh malaikat dan malaikat itu bertanya sesuai SK yang telah ditetapkan Tuhan kepadanya,

malaikat   : tahukah kamu sekarang kamu berada dimana?
gadis ABG : di hatimu....
malaikat   : siapa Tuhanmu?
gadisABG  : kasih tahu gak yaa....
malaikat   : siapa nabimu?
gadis ABG : ada deeeh, mau tahu banget!?
malaikat   : tahukah kau bahwa kerikil di neraka panasnya 70x dari panas di dunia?
gadis ABG : trus gue harus koprol n bilang WOW gitu???
malaikat   : celakalah kau! kau masuk neraka jahanam!!
gadis ABG : ciyus???....miapa???...

Sabtu, 20 Agustus 2011

Boss vs Staff

Posted by mastong On 09.23

Bila boss tetap pada pendapatnya,
itu berarti beliau konsisten.
Bila staff tetap pada pendapatnya,
itu berarti dia keras kepala !

Bila boss berubah-ubah pendapat,
itu berarti beliau flexible.
Bila staff berubah-ubah pendapat,
itu berarti dia plin-plan !

Bila boss bekerja lambat,
itu berarti beliau teliti.
Bila staff bekerja lambat
itu berarti dia tidak 'perform' !

Bila boss bekerja cepat,
itu berarti beliau 'smart'.
Bila staff bekerja cepat,
itu berarti dia terburu-buru !

Bila boss lambat memutuskan,
itu berarti beliau hati-hati.
Bila staff lambat memutuskan,
itu berarti dia 'telmi' !

Bila boss mengambil keputusan cepat,
itu berarti beliau berani mengambil keputusan.
Bila staff mengambil keputusan cepat,
itu berarti dia gegabah !

Bila boss terlalu berani ambil resiko,
itu berarti beliau risk-taking.
Bila staff terlalu berani ambil resiko,
itu berarti dia sembrono !

Bila boss tidak berani ambil resiko,
itu berarti beliau 'prudent'.
Bila staff tidak berani ambil resiko,
itu berarti dia tidak berjiwa bisnis !

Bila boss mem-by-pass prosedur,
itu berarti beliau proaktif-inovatif.
Bila staff mem-by-pass prosedur,
itu berarti dia melanggar aturan !

Bila boss curiga terhadap mitra bisnis,
itu berarti beliau waspada.
Bila staff curiga terhadap mitra bisnis,
itu berarti dia negative thinking !

Bila boss menyatakan : " Sulit "
itu berarti beliau prediktif-antisipatif.
Bila staff menyatakan : " Sulit "
itu berarti dia pesimistik !

Bila boss menyatakan : " Mudah "
itu berarti beliau optimis.
Bila staff menyatakan : " Mudah "
itu berarti dia meremehkan masalah !

Bila boss sering keluar kantor,
itu berarti beliau rajin ke customer
Bila staff sering keluar kantor,
itu berarti dia sering kelayapan !

Bila boss sering entertainment,
itu berarti beliau rajin me-lobby customer.
Bila staff sering entertainment,
itu berarti dia menghamburkan anggaran !

Bila boss tidak pernah entertainment,
itu berarti beliau berhemat.
Bila staff tidak pernah entertainment,
itu berarti dia tidak bisa me-lobby customer !

Bila boss men-service atasan,
itu berarti beliau me-lobby.
Bila staff men-service atasan,
itu berarti dia menjilat !

Bila boss sering tidak masuk,
itu berarti beliau kecapaian karena kerja keras.
Bila staff sering tidak masuk,
itu berarti dia pemalas !

Bila boss membuat tulisan seperti ini,
itu berarti beliau humoris.
Bila staff membuat tulisan seperti ini,
itu berarti dia :

·         frustasi

·         iri thd karir orang lain

·         negative thinking

·         provokasi

·         tidak tahan banting

·         barisan sakit hati

·         berpolitik di kantor

·         tidak produktif

·         tidak sesuai dengan budaya perusahaan

·         . . . . . . (masih banyak lagi)


Bila Boss baca tulisan ini
Berarti dia butuh waktu untuk refreshing
Bila Staff baca tulisan ini
Itu berarti nggak ada kerjaan... kaya ente2 pada......... :)

 

Rabu, 20 April 2011

SEKOLAH MEMANG (HARUS) MAHAL

Posted by mastong On 04.02

            Ketika penulis memakai judul tersebut diatas, penulis sadar bahwa hal ini akan memicu pro dan kontra bagi pembacanya. Penulis secara mendalam mencoba mengusik rasa penasaran pembaca untuk lebih serius mencermati materi yang sedang penulis urai.
            Judul diatas, sekolah memang (harus) mahal, secara sadar dipilih penulis untuk memberi peluang bagi kemungkinan-kemungkinan munculnya pemikiran-pemikiran yang inovatif dari pembaca untuk mengkaji, mempelajari dan bahkan mengkritik pemikiran penulis.
            Penggunaan judul tersebut mempunyai kecenderungan untuk menarik rasa penasaran dan memang itulah yang diharapkan oleh penulis. Penggunaan kata didalam kurung diharapkan penulis dapat menciptakan dua informasi secara langsung kepada pembaca yang pertama sekolah memang mahal dan sekolah memang harus mahal.
            Dewasa ini, tren peningkatan status sekolah untuk mencapai strata yang lebih tinggi semakin menggebu. Harapan besar dari perubahan status tersebut bermuara pada peningkatan kualitas sekolah.
            Informasi tentang sekolah memang mahal ditujukan untuk merespon kegelisahan masyarakat tentang melejitnya biaya sekolah dewasa ini. Kegelisahan yang secara nalar dapat dipahami melihat kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan kelangsungan hidup mereka.
            Ketidakberuntungan secara ekonomi ini semakin terasa menyiksa ketika bayangan-bayangan tentang kalkulasi pembiayaan sekolah datang dengan menawarkan iming-iming perubahan nasib dan masa depan mereka ketika selesai menempuhnya.
            Seperti penulis dan pembaca ketahui, hal ini tentu saja berimbas kepada pembiayaan yang tidak sedikit. Pembebanan biaya yang tidak sedikit tersebut dipikul bersama oleh produsen dan konsumen. Produsen yang tidak lain adalah sekolah tentunya berusaha agar beban ini tidak memberatkan langkah mereka. Begitu pula konsumen yang dalam hal ini adalah komite sekolah atau masyarakat yang juga berharap hal yang tidak berbeda.
            Keinginan yang sama dalam keringanan menggunakan beban tentunya menjadi benturan yang keras yang berdampak pencarian win-win solution.
            Produsen melakukan penawaran tentang fasilitas-fasilitas dan keunggulan-keunggulan sekolah yang secara nyata berbanding lurus dengan peningkatan beban biaya yang signifikan. Keadaan ekonomi yang sulit justru menjadi pembenaran bahwa program mereka memang berharga mahal.
            Sementara konsumen yang selalu berharap yang terbaik –fasilitas, keunggulan dan prestasi yang nomor satu- terjebak didalamnya tanpa bisa berpikir lebih jernih apa yang sebenarnya mereka cari dan inginkan. Sehingga pencitraan adalah sebuah jawaban dari kebingungan mereka sendiri.
            Ketika kesepakatan telah terjadi antara produsen dan konsumen maka win-win solution yang tercipta adalah harga dan produk. Ketika harga telah tinggi dan produk tidak sesuai harapan maka dengan sendirinya keputusan final bahwa sekolah memang mahal bukan suatu  omong kosong.
            Informasi yang kedua adalah sekolah memang harus mahal. Keharusan ini bukanlah suatu yang mengada-ada.
            Kebutuhan sarana dan prasarana sekolah memang seharusnya terbaik, tercanggih dan termutakhir. Keseluruhannya membutuhkan biaya yang sangat besar.
            Berbicara tentang literatur dan buku-buku materi saja membuat kita membayangkan nominal yang besar. Pengadaan BSE adalah salah satu solusi alternatif untuk meringankan pembiayaan di sektor ini bagi konsumen.
            Tetapi dilapangan proses memperoleh BSE ini juga tidak sesederhana yang kita bayangkan. Jaringan internet yang tidak merata membuat biaya produksi menjadi mahal.
            Kelemahan penguasaan teknologi juga menyebabkan proses ini menjadi tidak efisien secara waktu dan berantai menjadi tidak efektif secara hasil.
            Peralatan praktek, kelengkapan sekolah, media pembelajaran, teknologi penunjang pembelajaran kesemuanya adalah hal-hal yang benar-benar begitu ‘terlihat ‘ didalam anggaran. Dan untuk menentukan anggaran bukan suatu yang mudah bila kita berpikir jujur dan benar.
            Uraian-uraian yang dipaparkan penulis telah sedikit memberi gambaran betapa besar biaya untuk bersekolah. Dan dalam hal ini penulis berpendapat bahwa hal ini sudah benar dan memang seharusnya demikian bila sekolah diartikan dengan ilmu. Ya, sekolah memang harus mahal.
            Penulis tetap berpegang bahwa ilmu itu memang mahal. Pendidikan itu mahal. Sekolah itu mahal. Jadi sudah seharusnya biaya disektor ini sangat tinggi. Hanya saja penulis menggaris bawahi bahwa yang menanggung beban tersebut bukan konsumen maupun produsen. Hal tersebut –dalam hal ini pendidikan- adalah sama seperti, kesehatan, anak terlantar dan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak adalah tanggung jawab negara.